6 Langkah Membuat Desain Halaman Rumah

Sistem yang terorganisir dalam membangun  suatu disain lanskap taman  dapat mendatangkan banyak sekali manfaat dan keuntungan. Seperti kebanyakan usaha-usaha penataan lanskap lainnya, nilai efisiensi relatif sangat meningkat dengan adanya pendekatan perencanaan dan pengerjaan yang terorganisir. Langkah-langkah dalam mendesain suatu lanskap sebaiknya mengikuti urutan sebagai berikut;

1. Merencanakan Plot
2. Lakukan suatu analisis lokasi
3. Lakukan penilaian terhadap kebutuhan dan keinginan anggota keluarga
4. Alokasikan area aktifitas
5. Desain area aktifitas
6. Pemilihan tanaman dan penempatannya. 



1. Membangun Rencana Plot

Sukar untuk memvisualisasikan beberapa aspek disain tanpa menempatkannya dalam lembaran berskala.   Perancang sebaiknya berpikir dengan gambar atau sketsa dan membuat kesalahannya dalam kertas kerja daripada dalam lanskap.  Rencana plot sebaiknya memasukkan
  • Penempatan rumah yang akurat dalam bidang tanah
  • Akurasi bidang dan dimensi rumah dengan penempatan pintu dan jendela
  • Keberadaan jalur jalan dan kendaraan
Saat posisi rumah dalam bidang tanah telah di tentukan, akan lebih mudah untuk menentukan penempatan-penempatan elemen-elemen lainnya dalam taman.

2. Lakukan Analisis Tapak

Survey yang lengkap terhadap properti klien sangat penting.  Rencana plot akan sangat membantu anda untuk mengorganisir informasi dari analisis tapak. Suatu analisis yang teliti akan dapat membut anda dapat menghemat waktu dan uang.  Keberadaan vegetasi, faktor dan fitur alami, pemandangan, tingkat kebisingan, penempatan perlatan, fitur arsitektur primer dari rumah sebaiknya dicata.
  • Tanaman eksisting - Seharusnya diukur.  Kondisi pohon dan penempatannya sebaiknya direkam.  Tanaman yang bergabung dengan properti yang mungkin mempengaruhi pola bayangan pada bidang klien juga di survey.  Informasi ini vukup esensial bagi disainer, khususnya sejak mereka bertanggung jawab untuk memadukan rumah klien dengan setting asli atau alaminya.  Ahli tanaman lanskap mungkin akan diperlukan untuk dapat melindungi vegetasi yang penting selama proses pembangunan.

  • Faktor dan Fitur alami dari suatu lanskap termasuk didalamnya orientasi rumah, bentuk permukaan tanah, pola angin musiman dan kondisi micro-climatic.  Orientasi rumah akan mempengaruhi pencahayaan rumah dalam porsi yang bervariasi terhadap matahari.  Pengetahuan ini penting bagi disainer sehingga disainer dapat menghasilkan bayangan pada titik yang penting dan meletakkan aktifitas pada area yang sesuai.

  • Bentuk Lahan, merujuk pada perubahan kemiringan dan ketinggian.  Keduanya mencerminkan pola aliran air dan merupakan informasi yang diperlukan ahli tanaman lanskap dalam membangun lanskap yang berfungsi dan bernilai estetika secara memuaskan.

  • Karakteristik tanah akan mencerminkan pemilihan dan penempatan suatu tanaman.  pH tanah, nutrisi, dan kemampua menahan air sebaiknya menjadi suatu pertimbangan.  Level kesuburan lokal dan karakteristik tanah mungkin dapat diindikasikan dari vegetasi yang telah ada.

  • Distribusi hujan dapat dicerminkan oleh basin regional.  Lamanya hujan yang lebat memperbesar masalah pada bagian tanah yang dangkal dan menghasilkan air permukaan yang tidak diinginkan.  Suatu saat kondisi ini mungkin akan membutuhkan modifikasi teknik drainase dengan beberapa saluran atau pipa.  Seringkali kondisi tersebut memerlukan seleksi tanaman secara seksama.

  • Dominasi arah angin akan berbeda tergantung wilayah, musim dan waktu harian.  Dimana arah angin berbeda saat musim hujan dan kemarau, penanaman dapat diatur untuk menhalangi arah angin angin musim hujan yang basah.  Saat melakukan analisis tapak, pastikan untuk memperhatikan dengan seksama keberadaan penahan angin yang dihasilkan oleh tanaman dan struktur bangunan atau bangunan disebelahnya.

  • Semua faktor diatas saling berinteraksi membentuk micro-climates.  Ini berarti bahwa kondisi dalam suatu area yang terisolasi mungkin akan sangat berbeda dengan area lainnya dalam lanskap.  Disainer harus memperhatikan variasi tersebut dalam rangka menemukan “setelan” rencana lanskap dan pemilihan tanaman yang terbaik.

  • Identifikasi gangguan dari lingkungan sekitar.  Kita mungkin perlu untuk menanyakan kepada tetangga atau pemilik properti tentang faktor ini.  Rekam sumber kebisingan seperti jalan raya, pabrik, pabrik pemotongan kayu dan lain sebagainya.  Dan plotkan arah dan jarak dari sumber kebisingan tersebut.

  • Perhatikan jalur-jalur peralatan dan suber daya seperti kabel listrik, posisi air-conditioner, kabel telepon, saluran air ledeng dan air buangan, atau septik tank.

  • Gaya arsitektur rumah merupakan hal yang sangat penting dan utama.  Detil spesifik dari daya tarik harus diidentifikasi selama analisis tapak.  Hal seperti ketinggian jendela, ketinggian sudut rumah dari tanah dan lebar serambi termasuk hal yang harus dipertimbangkan.  Apakah rumah memiliki selokan atau seharusnya punya? Jika ya, tempatkan dimana tempat keluarannya.  Catat permasalahan utama lalu lintas orang yang sering timbul  sehingga akses dan pergerakan yang lebih baik dapat dihasilkan.

3. Nilai Kebutuhan Keluarga

Suatu lanskap seharunya menjadi perluasan dari area kehidupan dalam ruangan.  Ia seharusnya memiliki fungsi dan menyediakan ruang bagi aktifitas keluarga.  Sebelum disainer dapat menciptakan lingkungan yang demikian, pengetahuan terhadap beberapa karakteristik keluarga merupakan hal yang penting.
Aromatik: Tanaman Hias Aromatik untuk Taman Halaman Rumah

4. Tentukan tempat Area Aktifitas

Saat kebutuhan keluarga telah ditentukan, area untuk aktifitas ini harus ditentukan tempatnya dalam property.  Penempatannya harus dipertimbangkan dalam rencana rumah dan dalam hubungannya dengan aktifitas lainnya yang berada dalam lingkungan sekitar rumah.  Area aktifitas ini akan termasuk didalamnya area publik, pintu masuk, area tempat tinggal, zona tenang, area pelayanan dan kerja, atau plot
Kebun sayur atau bunga.

Area ini harus digambarkan dalam plot rencana pembangunan taman.  Sebenarnya buat saja outline sketsa area ini.Pastikan untuk memasukkan semua area aktifitas yang diperlukan dan gambarkan mereka dalam skala terhadap ukuran yang dibutuhkan untuk mengakomodasi aktifitas tersebut, kemudian sesuaikan dengan batas-batas property.
Dua pertimbangan utama dalam penempatan area harus ditekankan pada, 

1) Tempat area outdoor dalam hubungannya dengan  area aktifitas indoor.  Area luar atau area hiburan sebaiknya menjadi perluasan dari tempat tinggal keluarga di dalam rumah. Area pelayanan dan area kerja mungkin merupakan perluasan dari tempat cuci pakaian, dapur atau garasi.  

Indoor: Tanaman Indoor Penyerap Gas Beracun

2)  Atur agar setiap area aktifitas sesuai dengan property yang ada di dekatnya.  Misalnya, jangan menempatkan area bermain anak-anak disamping zona tenang.  Selalu menempatkan pemandangan yang jelas dari dapur ke tempat anak-anak bermain, seperti jendela dapur.  Hal ini akan mempermudah ibu untuk mengawasi anaknya saat sedang memasak.
Baca juga: Jacaranda - Pohon Berbunga Ungu dari Negeri Dongeng

5. Desain Area Aktifitas

Pendekatan yang sistematis harus dilakukan dalam merancang area aktifitas.  Pertama, tentukan tujuan dari rancangan dan bangunlah tipe umum dari rencana- formal atau alami.  Rencanakan untuk kebutuhan struktural, pertimbangkan modifikasi bentuk lahan, tentukan aliran lalu-lintas, bangun bentuk dasar dan tentukan materi tanaman yang lebih spesifik.
Bentuk dasar, aliran lalu lintas dan pemilihan tanaman serta penempatan elemen peralatan seni dan prinsip-prinsip desain yang telah dibahas sebelumnya.  Ini akan menjadi dasar bagi pembangunan area-area spesifik yang telah didiskusikan sebelumnya, yaitu;
·         Area publik
·         Pintu masuk
·         Area tempat tinggal
·         Area pelayanan

6. Pemilihan tanaman dan Penempatannya

Pemilihan tanaman hias atau tanaman lanskap adalah langkah terakhir dalam proses perancangan.  Pada titik ini, bentuk tanaman, tekstur, warna dan ukuran telah divisualisasikan, namun apa saja jenis tanaman harus ditentukan untuk setiap tanaman yang akan ditanam.  Tanaman dipilih berdasarkan kemampuan adaptasi climatic terhadap micro-climate dari lokasi, arsitektur tanaman dan ada tidaknya tanaman tersebut di pasar.  Selain itu sesuaikan dengan kebutuhan akan fungsi dari tanaman, apakah dibutuhkan tanaman groundcover, semak atau pohon.

Dalam memilih tanaman sebaiknya pilihlah tanaman yang membutuhkan hanya sedikit perawatan.  Bagaimanapun keberhasilan suatu desain akan sangat ditentukan oleh bagaimana perawatannya nanti.

Baca juga: Memilih Tanaman Lanskap Halaman Rumah

Sekian langkah-langkah dalam mendesain suatu taman rumah.  Langkah-langkah diatas tidak hanya dapat diterapkan oleh seorang disainer lanskap, tetapi juga dapat diaplikasikan oleh pemilik taman rumah yang ingin membangun taman rumahnya sebagai karya pribadi.
Mohon maaf jika banyak kekurangannya.  Senang sekali jika ada masukan atau kritikan dari anda.  Jika ada silahkan tuliskan di kotak komentar dibawah ini.  Terimakasih.

(Artikel ini diterjemahkan dari “Basic Principles of Landscape Design1” terbitan University of Florida dengan sedikit modifikasi)

Post a Comment for "6 Langkah Membuat Desain Halaman Rumah"